Kehidupan terus berjalan. Bebagai peristiwa terjadi. Kesenangan, kesusahan, kekayaan, kemiskinan. Musibah yang datang bertubi-tubi. Rejeki nomplok yang datang tiba-tiba. Yah, inilah sunnatullah kehidupan. Semuanya pada hakekatnya hanyalah ujian. Dalam rangka penyadaran untuk umat manusia bahwa, kehidupan ini memang fana. Akan ada masa berakhirnya. Kesenangan ada akhirnya, digantikan kesedihan. Kesedihan pun ada akhirnya, digantikan kesenangan. Ada yang bergelimang harta, tiba tiba jatuh bangkrut dan terhina. Ada yang melarat tiba tiba menjadi kayaraya karena rejeki yahg tak terduga. Tapi ada juga yang tetap miskin, gak kaya kaya. Sengsara melulu.
Dalam islam diajarkan, untuk setiap peristiwa hendaknya dikembalikan kepada Allah [Mi'raj]. Sungguh ajaran yang indah. Kenapa?. Apakah Allah butuh penghormatan. Tentu tidak. Ada kebahagiaan tersendiri yang bersifat ilahi yang bakal dicurahkan kepada kita. Ada cahaya langit, nur ilahi. Yang memancar, mengucur deras kepada kita. Asalkan kita melakukan pengembalian itu dengan benar.
Bagaimana caranya?. Mudah saja. semisal kita dikaruniai nikmat. Dapat gaji umpamanya. Segera menunduklah sepenuh hati kepada Allah. Ucapkan langsung kepada Beliau. "Alhamdulillah, terimakasih ya Allah". Ingat ya! tipnya. ucapkan langsung kepadaNya. Karena Dia ada di hadapan kita.
Bagaimana kalau musibah. Ada satu hal yang wajib kita lakukan. Rela. Relakan apa yang terjadi. Lepaskan beban yang dirasakan. Lepaskan kepada Allah. "Astaghfirullah. Maafkan ya Allah, kalau musibah ini terjadi karena dosaku. Aku lepaskan beban ini kepadamu".
Asalkan kita tulus melakukannya. Dengan hati yang tawadhuk kepada Allah. Pancaran cahaya ilahi pun mengucur deras pada kita. MI'RAJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar