Sudah lama menjadi perdebatan di kalangan muslim tentang sesat tidaknya masalah ini. Manunggaling kawulo kalian Gusti [MKG] diperkenalkan oleh syeh siti jenar. Sebagai tingkat puncak pencapaian spiritual seseorang dalam perjalanan rohani menuju ilahi. Dianggap sesat bahkan kafir oleh banyak kalangan karena dinilai seringkali seseorang yang mencapai tingkatan ini mengucapkan kata kata sesat bahkan kafir.
Manunggaling kawulo kalian Gusti, apakah ada?
Hemat kami, maaf ya bukannya sok ngerti, MKG atau bersatunya seorang hamba dengan Tuhannya adalah konsep yang tak bisa dipahami, minimal dalam kepahaman kami. Bagaimana akan bisa bersatu dua dzat yang berbeda, bahkan sangat berbeda. Tuhan adalah dzat yang secara hakekat adalah tak bisa dikenal, tak bisa dipahami, tak bisa dipikirkan, laisa kamitslihi syaiun. Sementara manusia adalah dzat yang bertubuh, bertulang, bertangan, berkaki, dan seterusnya.
Allah adalah dzat yang maha besar. Sementara manusia sangat kecil sekali.
Allah maha meliputi
Tak perlu dicari kebersatuan dengan Allah. Bukankah Allah maha Almuhiith/meliputi segala sesuatu. Semua makhluk, langit, bumi, air, api, binatang, tetumbuhan, termasuk manusia, semuanya ada dalam liputan Allah. Jadi kalau dipaksakan adanya kebersatuan dengan Allah, maka sebenarnya kita sudah bersatu denganNya karena kita selalu ada dalam liputanNya.
Allah Alhaadiy [pembimbing] atau Almuntaqim [penyiksa]
Kita memang sangat dekat dengan Allah. Bahkan sangat dekat. Wa nahnu aqrobu ilaihi min hablil wariid. Kami lebih dekat kepada manusia bahkan daripada urat leher manusia itu sendiri. Atau kita senantiasa seakan-akan menyatu denganNya. kita senantiasa berhadapan denganNya. Fainamaa tuwalluuw fa tsamma wajhulloh. Kemanapun kamu menghadap, maka disana ada wajah Allah.
Cuma saja Allah yang bagaimana yang kita hadapi?. Yang maha memberi bimbingan atau malah yang maha menyesatkan. Yang kita hadapi adalah Allah yang maha memberi rahmat atau Allah yang maha menyiksa?. Yang maha mencerahkan atau yang maha menimpakan kegelapan?.
Semua tergantung kita
Apapun yang kita lakukan langsung dibalas oleh Allah. Kalau baik, maka Allah yang maha membimbing [Alhadiy], memberi rahmat [Arrahman] lah yang akan kita hadapi. Bila buruk, maka Tuhan yang maha menyiksa [Almuntaqim] yang akan kita hadapi.
Memilih Allah Alhadiy
Inilah tugas kita. Memilih Allah alhadiy harus menjadi tujuan setiap manusia. Karena hanya dengan ini akan diperoleh bimbingan, pencerahan, rahmat , kebahagiaan yang menjadi idaman setiap manusia. Akan tetapi, bila kita memilih sebaliknya, maka berbagai penderitaan, kesusahan,penyiksaan dunia akherat akan dialami.
Dzikir itu segala solusi
Dzikir memang luar biasa. Fadzkuruuni, adzkurkum. Ingatlah Aku, maka aku ingat kamu. inilah konsepnya. Agar kita bisa berhadapan dengan Allah yang maha rahman, maka ya harus berdzikir, nyambung pada Allah sampai curahan rahmat Allah turun dengan derasnya.
Dan inilah yang terjadi ketika seseorang serius tawajjuh kepada Allah, maka sambutan dari Allah berupa bimbingan, petunjuk, ilham positif akan dialirkan, dikucurkan kepadanya sebagai pegangan kehidupannya di dunia ini.
Semoga kita senantiasa dilhami untuk gemar berdzikir sehingga kucuran hidayah Allah selalu mencerahkan, mencahayai, memimpin kehidupan kita di dunia ini dan berlanjut di akherat nanti. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar