Tauhid adalah inti dari ajaran islam. Berasal dari kata wahdah yang berarti tunggal, satu. Tauhid berarti menganggap satu, mengesakan, menunggalkan, menganggap tunggal. Bahwasanya Tuhan itu hanya ada satu dan tidak ada yang lain. Tidak ada pencipta, penguasa, pemelihara, pengatur kecuali hanya Dia, yang Maha Tunggal. Tidak ada yang layak disembah, dipuja-puja, diidolakan, diharapkan pertolongannya, ditakuti ancamannya kecuali hanya Dia, yang Maha segala-galanya
Tuhan yang mana
Dalam kenyataan sekarang, jumlah agama sangat banyak dengan ajaran ketuhanan yang macam-macam, belum lagi aliran-aliran kepercayaan yang lebih banyak lagi. Dan tentu saja hal ini menjadikan para pencari kebenaran menjadi bingung. Mana di antara sekian banyak ajaran yang berbeda-beda, yang benar-benar mengandung kebenaran sejati dan bisa membawa keselamatan dan kebahagiaan sempurna di dunia dan akherat.
Dalam kacamata Alqur'an, Tuhan yang benar adalah Tuhan yang Maha Tunggal. Sementara tuhan-tuhan yang lain adalah tuhan yang palsu dan hanya tuhan ilusi dan sangkaan manusia saja. Alqur'an sangat tegas dalam hal ini.
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. {yunus/36}
Tuhan yang Maha Tunggal hanya bisa dicapai dengan tauhid
Ini semua akibat niat yang salah karena pondasi tauhid yang rapuh. Padahal setinggi-tingginya pencapaian seseorang akan tingkatan rohani pasti tidak akan mengalahkan apa yang sudah dicapai generasi terdahulu yakni para shahabat Nabi. Namun begitu mereka tetap kokoh dalam berpegangan kepada syariat.
Allah yang sederhana
Sebenarnyalah manusia sudah memiliki fitrah kebenaran yang built in dalam dirinya. Yakni secara bawaan penciptaan manusia sudah diberikan kemampuan untuk mencapai kebenaran. Tapi karena faktor lingkungan yang salah memberikan informasi, maka hal yang sebenarnya mudah, menjadi sulit dan dipersulit.
Padahal hanya dengan menghadap dengan hati yang merendah/tawadhuk, menunduk/tadhorru', niscaya sambutan dari Dzat yang Maha Tinggi akan bisa langsung dirasakan. Alhamdulillah.
mengerjakan amal yang sholeh, dan janganlah ia mempersekutukan
kepada seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya
{Alkahfi/110}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar