Rabu, 17 November 2010

Macam -macam ekstasis (mabuk kenikmatan)

Kebahagiaan, kenikmatan, kegembiraan, keceriaan adalah hal yang wajar dan normal bagi setiap manusia di manapun. Dan kondisi ini merupakan tanda bahwa manusia berada pada kondisi yang fitrah dan sehat. Siapapun akan selalu menginginkan kondisi ini meski siapapun dia, apapun statusnya.
Hanya saja yang sangat perlu untuk dipahami bahwa kebahagiaan, kenikmatan yang dirasakan ternyata tidaklah semuanya itu akan bisa membawakan kebaikan dan kebahagiaan di masa mendatang. Ada di antara kenikmatan itu akan bisa membawakan madhorot di masa yang akan datang, baik di dunia maupun di akherat.

Ekstasis fisik

Yaitu ekstasis/mabuk kenikmatan karena hal-hal yang bersifat fisik. Seperti rasa enak/nikmat karena makanan yang enak. Rasa nikmat karena mendengarkan musik yang indah. Enaknya memandang pemandangan yang indah. Kisah sinetron yang romantis. Kendaraan/mobil yang mewah. Istri/suami yang cantik/tampan. Handphone yang mahal. Bisnis yang sukses. Dan sebagainya.
Kenikmatan fisik ini bersifat sangat sebentar, bahkan seringkali hanya ilusi. Memang mungkin pada awalnya terasa nikmat, puas, menyenangkan, tapi begitu diulangi lagi ternyata rasa nikmat itu berkurang bahkan hilang. Jadi tidak terasa apa-apa. Bahkan menjadi hambar karena terlalu sering.
Rasa enaknya makanan misalnya. Pada awalnya terasa gurih, sedap. Tapi kalau tiap hari menunya itu-itu saja. Pasti bisa dipastikan muntah juga pada akhirnya.
Mobil yang mewah memang menyenangkan pada awal-awalnya. Tapi untuk seterusnya bisa terasa biasa-biasa saja. Bisa jadi malah pusing karena kreditnya belum lunas, atau masuk ke bengkel padahal dompetnya lagi bokek.
Wanita terlihat cantik ketika belum dinikahi. Tapi begitu dinikahi, ternyata biasa-biasa saja. Karena ketemu tiap hari. Apalagi kalau ketahuan pribadi buruknya, bisa jadi sering stress karenanya.

مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam;dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (Ali-Imron/197)
 
Ekstasis mental emosional

Yakni ekstasis/rasa nikmat yang bersifat mental dan emosional yang dikarenakan hubungan yang indah di antara sesama manusia. Enaknya hubungan yang harmonis/manis antara orang tua dengan anaknya. Antara kekasih dengan pasangannya. Antara istri dengan suaminya. Antara siapapun dengan orang-orang di lingkungannya.
Kenikmatan pada tahap ini memang bisa jadi lebih sempurna, lebih kuat efeknya dari tingkat yang pertama tadi, karena berhubungan langsung dengan dimensi manusia yang lebih dalam yakni mental emosionalnya/hati/perasaannya.
Tapi sama dengan kenikmatan fisik yang bersifat sementara, kenikmatan tingkat inipun juga bersifat sementara. Karena kenikmatan pada tingkat ini sangat tergantung pada keharmonisan hubungan di antara mereka. Di saat salah satunya sudah tidak setia pada nilai-nilai kebaikan, maka seketika yang muncul adalah rasa benci, marah, cemburu, iri, dan dendam. Dan seketika itu juga, hubungan yang semula terasa manis menjadi hambar bahkan terasa membakar laksana dibakar dengan api neraka.

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ 
وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu [38] dan dikeluarkan dari keadaan semula [39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."   (Albaqoroh/36}

Ekstasis spiritual/rohani

Yakni ekstasis yang bersifat spiritual, yang berhubungan dengan Tuhan. Ekstasis/rasa nikmatnya sholat/doa/dzikir yang khusyu. Nikmatnya tenggelam dalam samudera tauhid yang tiada bertepi. Nikmatnya Nur-nur Ilahi yang terus menerus dicurahkan dari alam tingkat tinggi. Nikmatnya ikhlas dalam beramal sholeh. Nikmatnya ridho terhadap segala kejadian. Nikmat pasrah secara total kepada Allah.
Kenikmatan pada tahap ini merupakan kenikmatan yang paling sempurna dan paling dalam. Karena berhubungan langsung dengan dimensi kedalaman yang terdalam, paling dalamnya dimensi manusia. Inti sari manusia. Kehakikian manusia. Yaitu Ruhnya. Rohaninya.
Kenikmatan spiritual bersifat paling lama bahkan kekal. Karena bisa mempengaruhi kenikmatan hidup di alam akherat. Berbeda dengan ekstasis fisik dan mental emosional yang hanya berlaku di dunia saja.

 لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Yunus/64)

Aktifitas spiritual

Setiap saat manusia menjalani aktifitasnya masing-masing. Tapi tidak semua aktifitasnya yang baik dan positif akan bisa mmbawakan kebahagiaan di akherat nanti. Apalagi aktifitas yang buruk dan negatif, yang hanya membawakan kesengsaraan di akherat.
Hanya aktifitas positif/yang baik yang bersifat spiritual saja yang akan membawakan kebahagiaan nantinya di akherat. Yakni kegiatan yang dilakukan karena ingin mencari keridhoan Allah saja, ikhlas lillahi taala.
Dan inilah rahasianya kenapa Nabi menganjurkan membaca basmalah dalam setiap perbuatan yang baik. Yakni agar aktifitas itu menjadi aktifitas spiritual yang bernilai pahala di akherat.
Sementara perbuatan-perbuatan yang baik tapi tidak dilakukan atas dasar iman, islam, ihsan yang benar, yang ikhlas karena Allah semata, maka sia-sialah amalnya. Ganjarannya menjadi hilang/musnah di akherat

الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

"Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (Alkahfi/104)

Waallahu A'lamu bishshowwaab.

1 komentar:

Posting Komentar