Jumat, 29 April 2011

Kenapa ngaku islam tapi jadi teroris

Banyak fitnah yang menimpa umat islam saat sekarang ini. Teror bom ditemukan dimana-mana. Dari yang benar-benar bom, ataupun yang ternyata cuma kardus yang berisi pasir saja. Anehnya dalam penyelidikan kepolisian, cenderung dugaan sang pelaku teror bom mengarah kepada orang yang mengaku islam dengan berkedok jihad, memerangi orang kafir, ingin mendirikan khilafah islamiyah atau apapun tujuan yang lain, yang secara kasat mata nampak indah, luhur dan mendatangkan ridho ilahi. Tapi sayang sekali, tujuan yang luhur itu dilaksanakan dengan cara yang salah, bahkan menyesatkan. Alih-alih bisa mendirikan khilafah islamiyah yang agung. Yang ada malah mencederai kesucian agama ini. Benar-benar sangat kontra produktif. Andaikan Nabi Muhammad saw masih sugeng saat ini, pastinya beliau akan sangat malu dengan perilaku dari orang-orang yang mengatasnamakan agama beliau, tapi untuk perilaku yang salah dan merusak.

Berijtihad padahal bukan ahlinya

Ketika sebuah urusan tidak diserahkan pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Hendaknya setiap urusan dilakukan oleh yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Apalagi untuk urusan agama. Dimana dalam hal ini akan menyangkut umat islam secara keseluruhan, dan kemulyaan agama ini.
Berijtihad padahal tidak punya kemampuan yang memadai, hakekatnya bukanlah berijtihad. Melainkan pemahaman yang ngawur, penafsiran yang berdasarkan hawa nafsu. Yang mana pelakunya diancam dengan api neraka.

Hidayah yang hilang

Inilah masalah kita. Banyak orang yang mengaku islam, tapi ternyata tidak beriman. Karena tidak beriman, maka hidayahpun hilang. Dan ketika hidayah menghilang, maka setanpun mengepung dari segala arah. Sehingga karena saking pintarnya godaan setan, hal yang salah menjadi nampak benar, yang batil nampak jadi haq, kedholiman yang besar semacam teror bom yang menghilangkan nyawa yang tak berdosa menjadi nampak sebagai amaliah jihad yang agung yang berpahala besar di akherat. Padahal ternyata hanyalah tipuan iblis. TALBISU IBLIS.
Orang yang benar dalam  keislamannya TIDAK MUNGKIN menjadi teroris. Karena orang yang islam adalah orang yang beriman. Dan orang yang beriman adalah orang yang mendapatkan limpahan hidayah. Dan orang yang mendapatkan karunia berupa hidayah yang melimpah, tidak mungkin menjadi teroris. Karena hidayah akan memandunya. Ditunjukkan mana yang benar, dan mana yang salah secara instink/ilham. Allah menyetir setiap langkah kehidupannya. Sehingga secara otomatis, setiap perilakunya akan sesuai dengan syariat islam yang lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar