Adalah sesuatu yang menjadi idaman dan cita-cita para spiritualis muslim/sufi, yakni bisa selalu dan senantiasa mengingat Allah dalam segala keadaan. Sebagaimana tuntunan alquran untuk selalu mengenang, mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring alias dalam semua situasi. Mengingat bonus yang bakal dianugerahkan oleh Allah begitu besarnya yaitu berupa pengampunan dan ganjaran yang agung. Belum lagi di akherat, di duniapun berbagai bonus yang luar biasa bakal diterima oleh spiritualis yang mencapai tingkatan ini.
Potensi yang built in
Kemampuan untuk mengingat secara otomatis dalam segala keadaan sebenarnya merupakan kemampuan yang sudah built in yakni memang secara bawaan manusia sudah memiliki kemampuan ini. Contoh kecil, ketika seseorang sedang jatuh cinta kepada sang kekasih dengan rasa cinta yang begitu mendalam, maka secara otomatis wajah si dia yang tercinta selalu terkenang, terbayang, teringat dalam segala keadaan dan situasi. Tidak ada usaha sama sekali untuk mengingat, mengenang, membayangkan si dia, tapi anehnya, wajah si dia seakan tak mau lepas dari ingatan. Bahkan dalam tidurpun si dia muncul dalam mimpi.
Terkadang kita berpikir bahwa hal ini menjadi aneh. Kenapa untuk urusan duniawi hal ini menjadi sangat mudah. Tapi untuk urusan ibadah, hal ini menjadi sulit.
Frekuensi pertemuan yang intensif
Inilah sebenarnya yang menjadikan kemampuan untuk mengingat menjadi menguat bahkan otomatis. Secara alamiah otak bawah sadar merekam setiap kejadian berupa pertemuan yang berkali-kali yang disertai emosi rasa suka dan cinta yang menggebu.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa, agar kemampuan mengingat secara otomatis muncul, maka frekuensi pertemuan dengan yang ingin selalu diingat, dalam hal ini adalah Allah, haruslah diintensifkan, diseringkan. Semakin sering, maka semakin banyaklah file-file rasa ingat yang bakal direkam oleh otak bawah sadar. Sehingga kemungkinan file-file ini untuk muncul kembali akan semakin kuat dan banyak.
Sebaliknya, semakin berkurang intensitas pertemuan, sehingga rekaman pikiran bawah sadar menjadi sedikit atau bahkan malah tidak ada rekaman sedikitpun, maka semakin berkurang juga kemungkinan ingatan otomatis akan pertemuan itu untuk muncul kembali.
Latihan kesambungan yang kontinyu
Dengan latihan kesambungan yang istiqomah dan kontinyu, maka file-file berupa rekaman kesambungan akan menjadi semakin banyak dan melimpah sehingga memenuhi ingatan bawah sadar. Bila diteruskan bahkan akan menjadi energi yang secara kuat dan konstan menggema di aura. Pada saat seperti inilah rasa terkenang, teringat, terbayang akan Allah menjadi otomatis dan mengalir dengan sendirinya. Dan dari sinilah tingkatan ihsan bermula.
Dan bersiaplah untuk memasuki tahapan demi tahapan peningkatan jenjang spiritual yang menakjubkan lagi mempesona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar